Kasus Gizi buruk di
Kabupaten Brebes menduduki peringkat ke-2 di Jawa Tengah. Fakta tersebut
disampaikan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Nurul Aeni, SKM
saat memberikan materi Pelatihan
Orientasi Jurnalis Warga 35 Desa Intervensi Program Keluarga Harapan Prestasi
Kabupaten Brebes. Namun kasus Gizi Buruk di Kabupaten Brebes ini bukan karena
kurang makan, akan tetapi disebabkan oleh infeksi penyakit.Tentu hal ini
menjadi sorotan bagi pihak kesehatan di Kabupaten Brebes untuk menangani dan
mengatasi hal tersebut. Berbagai penyuluhan perlu dilakukan dari pihak terkait
agar mengurangi tingkat gizi buruk tersebut.
Definisi Gizi Buruk
Gizi buruk atau malnutrisi adalah suatu bentuk terparah akibat
kurang gizi menahun.Selain akibat kurang konsumsi jenis makanan bernutrisi
seimbang, gizi buruk pada anak juga bisa disebabkan oleh
penyakit-penyakit tertentu yang menyebabkan gangguan pencernaan atau gangguan
penyerapan zat makanan yang penting untuk tubuh.
Secara umum di Indonesia sendiri kasus
malnutrisi masih tinggi. Ini disebabkan karena faktor ekonomi keluarga,
tetapi sering juga didapatkan kasus gizi buruk pada anak-anak yang
berasal dari keluarga menengah keatas akibat kurangnya pemahaman keluarga
terhadap jenis-jenis makanan yang baik dan mengandung gizi seimbang yang harus
dikonsumsi oleh anak.
Status gizi anak sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang nya. Pada anak yang memiliki status gizi buruk biasanya akan terganggu nya pertumbuhan tubuh secara fisik contohnya anak akan beresiko tumbuh kecil / kerdil (stunting). Kemudian dalam perkembangan mental anak beresiko mengalami gangguan kontrol emosi dan perasaan. Disekolah anak tersebut akan sulit mengikuti pelajaran dan sulit untuk berkonsentrasi.
Penyebab gizi buruk
Banyak faktor yang bisa mengakibatkan
gangguan nitrisi pada anak seperti pola makan anak dan kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian jenis makanan yang seimbang, bisa juga karena adanya
penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh tidak mampu mencerna dan
menyerap makanan secara sempurna.
Contohnya pada penderita penyakit cystic
fibrosis yang mempengaruhi pankreas dalam memproduksi enzim yang dibutuhkan
untuk pencernaan dan penyerapan makanan. Dan pada penderita intoleransi laktosa
Selain itu faktor-faktor yang
berhubungan dengan malnutrisi yaitu Kemiskinan, bencana alam, dan politik
dan peperangan sehingga mencetus kelaparan seperti yang terjadi di
negara-negara afrika beberapa tahun yang lalu.
Tanda-tanda dan Gejala
Gizi buruk pada anak.
Gejala yang ditimbulkan pada penderita
malnutrisi tergantung pada berat dan ringan nya status gizi buruk yang dialami
anak tersebut. dan juga tergantung pada jenis nutrisi yang mengalami
defisiensi. Walaupun demikian gejala umum dari gizi buruk yaitu :
1. Kulit yang kering dan bersisik
2. Gusi bengkak dan berdarah
3. Berat badan anak kurang.
4. Mudah lelah karena kurang kalori
5. Anak jadi sulit berkonsentrasi
6. Anak kurang aktif.
7. kekebalan tubuh rendah dan sering
sakit.
8. Pertumbuhan fisik anak lambat.
9. Kekuatan otot melemah. Tulang mudah
patah
10. Dan Terdapat masalah masalah lain pada
fungsi organ tubuh anak.
Penanggulangan
Gizi Buruk pada anak
Untuk
menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian khusus
dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan konfrehensif antara
orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan
dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak mencakup:
Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan
anak untuk menentukan Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemeriksaan X-ray
untuk mengetahui ada atau tidak nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan
kondisi penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi
pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu.
Beberapa usaha yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dalam menangani kasus gizi buruk antara lain :
1. Pendidikan kesehatan dan gizi masyarakat
2.
Pemberdayaan
masyarakat
3.
Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan petugas
4.
Melakukan
pemantauan pertumbuhan anak balita
5.
Pemberian
makanan tambahan (PMT) pada anak, ibu hamil, ibu nifas, gizi kurang
6.
Pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak umur 6-59 bulan dan ibu nifas.
7.
Agar tumbuh
kembang janin bagus, penting untuk memberikan tablet tambah darah
8.
Menganjurkan
untuk menggunakan garam beryodium di rumah tangga
9.
Memberikan
pembekalan pada peserta pelatihan jurnalistik di 35 Desa Intervensi PKH
Prestasi kaitannya tentang kasus gizi buruk dan Stunting di Kabupaten Brebes.
Selain itu juga diperlukan strategi untuk mengatasi
Gizi buruk yaitu bekerjasama dengan SKPD terkait dan PKH untuk melakukan
koordinasi, pelatihan (kapasity building) dan sosialisasi perubahan perilaku
hidup pada masyarakat.
Kurang perhatian Pemerintah Pusat
Demi terwujudnya tujuan untuk
megurangi kasus gizi buruk memerlukan perhatian dan bantuan dari Pemerintah
Pusat. Namun ternyata perhatian Pemerintah terhadap kasus gizi buruk ini seolah
memandang sebelah mata. Hal ini disebabkan Pemerintah Pusat tidak lagi memberikan
bantuan dana bagi perawatan gizi buruk mulai tahun 2015. Padahal menurut Wakil
Ketua Komisi IV Bidang Kesra, Tri Murdiningsih bahwa bantuan dana dari
Pemerintah sanagat berharga bagi perbaikan kondisi penderita gizi buruk.
Mengingat kasus gizi buruk rata-rata diakibatkan kurangnya asupan gizi bagi
anak karena faktor ekonomi dan disebabkan infeksi penyakit karena pola makan
yang tidak sehat.
Perhatian Pemerintah Kabupaten
Brebes terhadap Kasus Gizi Buruk
Meskipun Pemerintah Pusat tidak menggelontorkan kembali dana bagi
penderita gizi buruk sekitar 6 juta, namun Pemerintah Kabupaten Brebes siap
mengalokasikan dana untuk pengobatan penderita gizi buruk.Bupati Brebes
memberikan perhatian lebih terhadap kasus tersebut bekerjasama dengan pihak
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes dan pihak lainnya.
Ini merupakan wujud sumbangsih dalam
rangka peningkatan kualiatas kesehatan anak, sehingga kasus gizi buruk di
Kabupaten Brebes semakin berkurang. Pemerintah Kabupaten Brebes siap mengawal
dan membantu secara prosedural untuk
proses pengobatan penderita Gizi Buruk. Dan tentu dana pun akan dikeluarkan
Pemerintah untuk proses penyembuhan penderita gizi buruk tersebut.
Dalam rangka menjelang Hari Kesehatan Nasional
ke-51, semoga kualitas pelayanan kesehatan semakin baik, kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan meningkat dan kasus gizi buruk yang mengancam anak
semakin berkurang. Hal tersebut tentu akan berjalan dengan baik apabila
berbagai pihak bisa saling mendukung demi tercapainya tujuan meningkatkan
kualitas kesehatan anak. Jangan sampai kita mempunyai generasi yang dominan
gizi buruk karena asupan gizi mapun infeksi penyakit.
Sumber :
Harian Radar
Tegal
Penulis :
Lukmanul Hakim ( Karyawan Adm Laboratorium PKU Muhammadiyah Banjarharjo )
sumber foto : brebesnews.co
0 komentar:
Post a Comment