ads

Sunday 20 December 2015

Hilal, Bocah Autis butuh perhatian Pemerintah Kabupaten Brebes


SITANGGAL- Disaat anak-anak bermain berlarian dan bercengkerama dengan
teman sebayanya, bocah usia 6 tahun ini hanya tinggal di rumah bersama ibu dan neneknya.
Adalah Muhammad Hilal putra dari pasangan Muhammad Dirman dan Anisah yang
sejak kecil mengalami kondisi tidak normal seperti anak lainnya.
Perkembangannya pun lambat, ia baru bisa berjalan setelah berusia 2 tahun.
Kelahirannya tidak disambut oleh sosok sang Ayah karena satu bulan sebelum
kelahirannya, ayahnya telah meninggal dunia. Setelah usia 2 tahun juga
akhirnya ibunya mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan bahwa Hilal
menderita autis.
Bocah kelahiran 4 Oktober 2009 ini tidak mampu berbicara dan berdialog
dengan keluarganya. Hanya kata-kata yang terekam setiap hari dari orang
terdekatnya. Hilal sudah berusaha diobati dan mendapatkan terapi di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, namun tidak rutin. “Ya kalau ada uang saja
mas, baru kami periksakan ke RSUD Brebes,”tutur Anisah saat ditemui
timcelotehlarangan.com, Jumat (18/12/2015). Anisah mengungkapkan bahwa perkembangan Hilal
semakin membaik setelah diterapi. “Mungkin kalau rutin diterapi akan lebih
baik lagi kondisinya,”imbuhnya.
Anisah yang hanya sebagai ibu rumah tangga tinggal di RT 08 RW 05 Desa
Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Ia dan keluarganya hanya
menggantungkan hidupnya dari uang Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan
Langsung Tunai (BLT), santunan anak yatim dan bantuan saudara-saudaranya.
Ia menjaga dan mengurusi segala keperluan anaknya dan Ibunya, Taslimah (60)
yang sudah 7 tahun mengalami struk pada tangan kanannya.
Walaupun dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan, Anisah ingin tetap
memberikan hak pendidikan pada anaknya. Ia mendaftarkan Hilal di Sekolah
Luar Biasa (SLB) Slawi. Ia yakin nanti ada jalan dan kemudahan untuk biaya
Sekolah dan biaya terapi untuk kesembuhan anak semata wayangnya.

0 komentar:

Post a Comment